DANIEL PANE

SELAMAT DATANG DAN MENIKMATI YANG TELAH DISAJIKAN

Sabtu, 04 April 2020

Renungan/ Khotbah Minggu Palmarum, 05 April 2020: Yohanes 12: 12 - 19



KESELAMATAN TELAH DATANG
HOSANA! SELAMATKANLAH KAMI YA ALLAH
Yohanes 12: 12 - 19
Pdt. Daniel Bonardo Pane, S.Th.
      Saudara/I yang terkasih di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Jurus’lamat kita. Hari ini sampailah kita di minggu Palmarum, yaitu minggu akhir masa pra – paskah. Selama 6 minggu kita diajarkan untuk kontemplasi dan meditasi dalam doa dan penyembahan masing – masing untuk menilik kembali, apakah yang telah kita persiapkan dalam menyambut Keselamatan Yang Telah Datang itu? Atau bahkan ketika Sang Keselamatan itu telah berdiri di pintu hati atau pintu ujung kehidupan kita, apakah masih ditemui hati atau kehidupan yang penuh kebencian, iri hati, kecemburuan dan berbagai kejahatan di dalam hati atau kehidupan kita kita? Sebuah lagu dituliskan: “selidiki aku, lihat hatiku, apakah ‘ku sungguh mengaihiMu Yesus?”. Lagu itu mengarahkan kita kepada pengenalan siapakah kita dan siapakah Yesus dalam hidup kita? Apakah pengenalan kita mengenai Yesus sama dengan pengenalan akan orang – orang yang bersorak – sorai menyambut Yesus dengan mengatakan: “Hosana”? Sehingga sorak – sorai itu akan berganti menjadi “Salibkan Dia!”
      Apakah kesukacitaan mereka itu adalah bentuk kemunafikan atau menjadi kekejian? Tidak! Kesukacitaan mereka adala karena mereka mengenal Kristus melalui apa yang mereka lihat atau dengar dimana Yesus memiliki kuasa (menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati, mengubah air menjadi anggur dan mukjizat lainnya) serta pengajaran (kerygma) Yesus mengenai keselamatan (berupa perumpamaan dan pengajaran lainnya). Sungguh apa yang Yesus ajarkan dan lakukan merupakan pemenuhanan kerinduan mereka menantikan Mesias yang telah disampaikan oleh para nabi – nabi (Yesaya, Mikha, Zakaria, dsb). Hal ini dapat kita lihat dari seruan mereka: HOSANA! HOSANA, berarti Ya Allah segeralah menyelamatkan/ memberi keselamatan. Ungkapan ini adalah suatu ungkapan seruan seseorang yang dalam keadaan susah, ketakutan, kesakitan, penderitaan, ibarat seorang yang terjebak dalam lumpur hisap, semakin berusaha untuk lepas maka semakin tertarik tubuh ini dihisapnya, atau ibarat seorang yang sudah sangat haus dan segera mencari air. Demikianlah kehidupan mereka (para orang Yahudi yang menantikan kedatangan Mesias) sehingga mereka dengan semangat dan tegas menyuarakan Hosana! Ungkapan sukacita yang tidak terkatakan memandang Yesus ibarat sosok air yang memberi kelegaan pada kehausan mereka, dan memandang Yesus sebagai Raja Israel, Mesias. Walaupun pengenalan mereka hanya karena kebutuhan jasmani (ingin merasakan mukjizat seperti yang pernah didengar atau dilihat, ingin mendapat makanan seperti yang pernah terjadi ketika Yesus memberi makan 5.000 orang dengan lima roti dan dua ikan; menghidupkan yang telah mati seperti yang telah mereka dengar atau lihat Yesus menghidupkan Lazarus, putri Yairus, dan putra seorang janda di Nain, Galilea; Yesus sebagai Raja yang akan mengusir penjajahan Romawi dari wilayah mereka atau pemahaman lainnya yang mungkin timbul di pikiran mereka masing – masing).
      Orang Farisi dan ahli Taurat berusaha untuk menghentikan seruan/ suara mereka, mencoba menghentikan sukacita para orang Yahudi yang menyambut kehadiran Yesus memasuki kota Yerusalem. Apabila kita melihat Matius 21: 16, Yesus dengan tegas menjawab orang Farisi yang mencoba menghentikan seruan/ suara orang – orang yang berseru itu. Sehingga usaha mereka gagal. Sungguh, suara/ seruan Hosana tidak dapat dihentikan atau tidak akan berakhir.
      Kini, keselamatan itu sudah datang, yaitu Yesus Kristus. Kerendahatian-Nya mengajarkan kita untuk rendah hati, kehidupan-Nya mengajarkan kita ketaatan dan ketekunan, pengajarannya mengajarkan kita kelemahlembutan, hidupnya mengajarkan kita kasih dan pengampunan. Keselamatan itu telah nyata. Keselamatan yang adalah kehidupan abadi/ kekal, kekuatan, dan peneguhan dalam hidup kita saat ini. Di tengah kondisi pandemik covid – 19 yang terjadi saat ini masihkah pengenalan kita mengenai Yesus seperti orang – orang yang menyambut Dia ketika memasuki kota Yerusalem, yang hanya menyeru Hosana tetapi hanya kebutuhan sesaat, dan kebutuhan kerinduan kita lepas dari pergumulan, penyakit atau permasalahan? Atau justru dengan pergumulan, penyakit atau adanya wabah pandemik covid 19 suara Hosana kita menjadi berhenti?
      Saudara/i-ku, keselamatan kita telah datang, Ia telah datang dengan kerendahatian-Nya, ketaatan-Nya, kuasa-Nya, kasih-Nya dan pengampunan-Nya. Di tengah kondisi sekarang kita harus menghidupi apa yang telah Kesalamatan itu telah nyatakan: hidup rendah hati, semakin bertekun dan semakin taat walau semakin keras ombak kehidupan menerpa, pengampunan dan kasih yang telah Ia nyatakan haruslah benar – benar kita hidupi. Siapakah Keselamatan itu? Yaitu Yesus Kristus, Anak Allah yang Maha Tinggi. Keselamatan telah Allah nyatakan dalam diri dan hidup Yesus Kristus. Yesus Kristus memanggil kita dengan ajakan: marilah kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegaan kepadamu, Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Matius 11: 28 – 30). Panggilan itu tidak mengatakan kita menyerahkan sebagian atau semua beban hidup, ketakutan, kekhawatiran, atau pergumulan hidup, tetapi adalah kekuatan yang mengatakan bahwa Dia ada untuk kita, bersama dengan kita sehingga beban, khawatir, ketakutan menjadi ringan seolah – olah tidak kita rasakan lagi, dan kita menang kita beroleh hidup yang kekal, kita memiliki keteguhan iman karena Keselamatan itu, yaitu Yesus Kristus telah nyata dalam kita. Dialah YESUS KRISTUS, yang berkuasa dan akbar.
      Covid 19 tidak menjadi alasan kita untuk berhenti, dan tidak ada alasan kita berhenti menyuarakan Hosana: Selamatkanlah kami ya Allah, bukan lagi karena kita takut, khawatir, gelisah, bimbang tetapi nyanyian Hosana adalah ungkapan iman yang di dalamnya ada kekuatan, ada semangat, ada sukacita, dan kalau pun kematian akan menjadi ujung perjalanan hidup kita di dunia, tetapi yakin dan percayalah Yesus Kristus ada untuk kita, kehidupan kekal pun ada bagi kita. Hosana! Hosana! Hosana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar