BAHAN KHOTBAH
MINGGU II SETELAH EPIPHANIAS
Minggu, 20 Januari 2019
Ev.: Markus 1: 21 – 28; Ep.: Psalmen
16: 1 – 11; Hukum Taurat: HUKUM TAURAT I – X
KUASA YESUS: KASIH DAN KEHIDUPAN
Oleh: Pdt. Daniel Bonardo Pane, S.Th.
Pendahuluan
Dimana Yesus hadir maka kasih dan keselamatan nyata. Itulah yang dapat
kita perhatikan dalam setiap perjalanan pelayanan Yesus Kristus. KedatanganNya
menyatakan suatu kuasa yang mana kuasa tersebut melebihi segala kuasa yang ada
di dunia ini dan di segala tempat dan di segala waktu. KedatanganNya menyatakan
kebebasan atau kemerdekaan dari segala kuasa yang mengikat atau membelenggu
manusia untuk mengenal Allah. kedatanganNya sangat dibenci oleh setan atau
iblis karena dengan kedatangan atau kehadiran Yesus, iblis atau setan tidak
berkuasa. Itulah sebabnya setan atau iblis akan selalu menolak kehadiran Yesus
Kristus. Itulah topik khotbah pada hari minggu ini, menyatakan kuasa Allah
dalam Yesus Kristus dan kuasa itu adalah kasih dan kehidupan bagi yang
menerimanya. Untuk lebih jelasnya, mari kita masuk ke penjelasan nas khotbah
ini.
Penjelasan Nas
Injil
Markus, merupakan injil yang tertua dari empat injil lainnya (Matius, Markus,
Lukas dan Yohannes) yang dituliskan berkisar tahun 64 – 67 Masehi. Dimana
penulis kitab injil Markus ini adalah Markus dengan nama lengkapnya Yohannes
Markus, seorang yang disebut “anak rohani” rasul Simon Petrus (lihat 1 Petrus
5: 13). Yohannes Markus adalah seorang yang percaya (Kristen) yang berasal dari
kaum Yahudi yang mana ia adalah kemenakan dari Barnabas, seorang penginjil yang
menjadi teman sepelayanan Paulus (Kolose 4: 10). Injil Markus disimbolkan
dengan sosok seekor singa yang mengaum dengan dua sayap menunjuk pada Nabi
Yesaya kala ia memulai Injilnya, “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus,
Anak Allah. Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: `Lihatlah, Aku
menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada
suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan,
luruskanlah jalan bagi-Nya.'” “Suara orang yang berseru-seru di padang gurun”
mengingatkan orang pada auman singa, dan roh nubuat yang turun ke bumi
mengingatkan orang akan “pesan bersayap.” Singa juga melambangkan jabatan Rajawi,
suatu simbol yang tepat bagi Putra Allah, dengan memiliki kuasa yang mengatasi
segala kuasa yang ada di segala tempat dan di segala waktu. Markus menerima
berita tentang Yesus Kristus dari “bapa rohaninya” yaitu Simon Petrus, salah
seorang murid Yesus Kristus yang dipanggil dari seorang penjala ikan menjadi
penjala manusia (lih Mark 1: 16 – 17).
Khotbah
minggu ini merupakan pelayanan Yesus Kristus setelah Yesus bertemu para nelayan
yang berada di danau Galilea dan memanggil Simon Petrus, Andreas, Yakobus dan
Yohannes menjadi rasul atau muridNya (ay. 17 – 20). Yesus beserta keempat
muridNya itu tiba ke Kapernaum setelah dari danau Galilea (ay. 21). Kapernaum
merupakan suatu kota yang terletak di sebelah barat tepi Galilea. Tepat pada
saat itu adalah hari Sabbat. Seperti kebiasaan Yahudi, setiap hari Sabbat
mereka akan berkumpul di Sinagoge, yang merupakan suatu tempat peribadahan
Yahudi dan di tempat itu orang Yahudi akan berdoa bersama, mendapat pengajaran
Taurat, dan pengajaran kehendak Allah melalui para Nabi, dan bernyanyi nyanyian
Mazmur. Sinagoge juga dipakai sebagai tempat pertemuan oleh para tua – tua
Yahudi untuk membicarakan mengenai sistem sosial, politik dan agama.
Yesus
mengajar di tempat itu dan seluruh para pendengar yang berada di Sinagoge
sangat takjub mendengarnya. Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa, dan
tidak seperti ahli – ahli Taurat (ay. 22). Kuasa Yesus dalam pengajaranNya
tidak terlepas dari relasi atau hubungan dekatNya dengan BapaNya, yaitu (YHWH,
bahasa batak disebut: Jahowa). Yesus,
Anak Allah dipenuhi oleh Roh Kudus, dan Ia pun adalah Firman Allah Yang Telah
menjadi manusia (lih. Yoh. 1: 14). Kuasa yang ada pada Yesus Kristus tampak
melalui kharisma yang ada padaNya. Sedangkan para ahli – ahli Taurat sering
sekali dipenuhi oleh roh – roh hedonisme (suatu paham filsafat yang dipernalkan
oleh Aristippos dari Kyrene (433-355 SM)).
Paham inimenekankan kesenangan sebanyak mungkin dan kenikmatan hidup. Paham ini
selau mencoba menghindari segala hal yang membuat sakit hati atau
ketersinggungan); roh mamonisme (suatu paham yang menjadikan uang adalah
segala-galanya. Kehidupannya hanya bertujuan untuk mamon (uang, harta,
kedudukan atau posisi) sehingga dengan itu semua ia merasa bahagia dan berkuasa);
roh perpecahan; roh manipulasi; roh kebencian, kedengkian dan berbagai roh
dunia lainnya yang tampak dari perbuatan daging (bdk. Efesus 6: 12; Galatia 5:
19 – 21). Kuasa Allah yang sempurna dan nyata dalam diri Yesus Kristus adalah
kuasa yang penuh kasih dan menghidupkan. Dimana Kuasa Allah tersebut akan
mengalahkan segala roh – roh hedonisme, mamonisme, perselisihan, kebencian dan
berbagai roh jahat lainnya.
Di tengah
pengajaran yang Yesus lakukan di dalam Sinagoge, ada seorang yang kerasukan roh
jahat (devil/ satan/ denon) (ay. 23).
Tubuh manusia adalah suatu wadah tempat berdiamnya roh. Roh menentukan
bagaimana tubuh berbuat, ketika roh kebaikan memenuhi tubuh, maka tubuh akan
melakukan kebaikan. Namun ketika roh jahat memenuhi tubuh maka tubh akan
melakukan kejahatan. Tubuh bergantung kepada roh, karena tubuh akan melakukan
apa yang dikehendaki oleh roh yang ada pada tubuhnya. Roh yang jahat dalam
perikop ini berasal dari si iblis. Roh yang diberikan TUHAN kepada kita adalah
Roh yang dari Dia, tetapi ketika roh jahat juga diberi tempat dalam tubuh maka
Roh TUHAN akan tertutup oleh belenggu roh jahat tersebut. Roh TUHAN tidak pergi
dan tidak mati, tetapi Roh TUHAN menjadi tertutup. Kita dapat analogikan Roh
TUHAN adalah terang sedangkan roh jahat adalah gelap. Terang tidak bisa kalah
oleh gelap melainkan sebaliknya. Namun terang dapat terhambat oleh beberapa
penghambat sehingga ruangan yang terang bisa menjadi gelap. Begitu juga dalam
tubuh manusia. Ketika Roh TUHAN memenuhi tubuh maka tubuh akan melakukan
kehendak TUHAN, tetapi ketika roh iblis memenuhi tubuh maka tubuh akan
melakukan kehendak iblis.
Kedatangan
Yesus yang adalah kesempurnaan Roh TUHAN mengganggu kepentingan roh jahat, yang
adalah berasal dari roh iblis. Si iblis dengan rohnya sangat ketakutan dengan
kehadiran Yesus Kristus (ay. 24). Kita melihat teriakan roh jahat tersebut:
“apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak
membinasakan kami?” ungkapan tersebut merupakan suatu ungkapan yang begitu
sangat ketakutan. Iblis mengakui dengan kedatangan Yesus dengan kuasa Allah
dalam diri Yesus Kristus merupakan kebinasaan dan keberakhiran bagi diri si
iblis. Kuasa iblis ternyata tidak ada apa-apanya dengan kuasa yang dimiliki
oleh Yesus Kristus. Iblis pun mengenal siapa Yesus: yaitu Yang Kudus dari
Allah. Kekudusan Yesus terletak dari substansi dan hakekatNya bahwa Ia-lah
Firman YHWH yang telah menjadi daging. YHWH yang adalah Mahakudus, maka segala
Firman Yang dari Yang Mahakudus adalah Kudus. Kekudusan itu adalah milik Allah
dan tidak ada satu apa pun baik di mana pun atau kapan pun yang dapat dijadikan
kudus atau disamakan dengan kekudusan YHWH. Kekudusan YHWH tampak dengan kuasa
dan hakekatNya yang merupakan kekal dan mengatasi segala kuasa di mana pun dan
kapan pun.
Pada ayat 25
kita dapat melihat bagaimana Yesus Kristus tidaklah terlena dengan pengakuan si
iblis itu. Yesus sangat menolak roh jahat dan tidak mengizinkan roh jahat itu
berdiam dalam diri manusia. Yesus tidak memberikan si iblis untuk tinggal lama
dalam orang tadi. Dengan tegas Yesus mengatakan: “diam, keluarlah dari
padanya!”. Ungkapan atau perintah Yesus ini mengembalikan hakekat orang yang
kerasukan bahwa dirinya bukanlah kepunyaan iblis tetapi YHWH, yaitu Allah Bapa.
Manusia diciptakan YHWH dan pada hakekatnya manusia adalah kepunyaan YHWH.
Yesus tidak membiarkan roh jahat berkuasa lagi dalam tubuh manusia itu. Dengan kuasa
yang ada pada Yesus, roh jahat pun tidak mampu untuk menolak atau melawannya. Iblis
ingin berontak tetapi ia tidak mampu. Si iblis melalui roh jahat kemudian
menggoncang – goncang orang itu sambil menjerit dengan suara nyaring dan ia pun
keluar (ay. 26).
Orang –
orang yang berada di tempat itu takjub melihat apa yang terjadi, yang barang
kali hal demikian tidak pernah mereka lihat sebelumnya. “apa ini?” suatu
ungkapan takjub atau keterheran-heranan melihat sesuatu hal yang sangat luar
biasa atau bahkan di luar indera atau rasional manusia. Pengajaran Yesus yang
penuh dengan kuasa begitu juga pelayanan Yesus yang penuh kuasa. Roh – roh jahat
pun taat kepada perintahNya (ay. 27). Orang – orang yang berada di tempat itu
dan sebagai saksi hidup akan kuasa Yesus terhadap roh jahat itu memberitakan
semua yang mereka lihat itu semuanya (ay. 28). Setiap orang percaya sebagai
saksi hidup penyertaan TUHAN dalam hidup masing – masing, mari kita
memberitakan kabar sukacita tersebut. Memberitakan penyertaan dan karya TUHAN
yaitu kasih dan kehidupan tersebut.
Refleksi – Teologi
- Kuasa yang ada pada Yesus Kristus
tidaklah dari dunia ini atau dari segala dewa atau sesembahan dunia ini. Akan
tetapi kuasa yang ada pada Yesus Kristus hanya berasal dari YHWH, BapaNya.
Hubungan yang begitu dekat dan kesatuan Yesus Kristus dengan YHWH
merupakan penyataan dari kesatuan antar Firman dan Sumber Firman. Relasi atau
hubungan itu tampak dari kehidupan Yesus yang selalu memberikan waktu
untuk berdoa dan beribadah kepada YHWH, Bapa dan Yang MengutusNya.
- Bagaimana para pelayan Gereja
saat ini? Apakah para pelayan Gereja saat ini memiliki kuasa yang membuat
manusia atau jemaat takjub dan terheran- heran atau justru membuat jemaat
tersebut menjadi jenuh atau bosan melihat perilaku atau sikap para pelayan
Gereja saat ini? Jika para pelayan Gereja tidak memiliki relasi atau hubungan
yang baik kepada Allah bagaimana mungkin ia memiliki kuasa. Kuasa tampak
dengan kharisma. Kharisma itu hanya dipengaruhi dengan adanya Roh Allah,
yaitu Roh Kudus yang berkuasa dalam kehidupan para pelayan termasuk
berkuasa kepada kehidupan seluruh umat percaya.
- Roh jahat akan memakai berbagai
cara agar kharisma dalam setiap para pelayan gereja atau pun Roh Kudus
dalam setiap kehidupan umat percaya tertutup atau terhalang termasuk
dengan kehadiran berbagai kejanggihan alat tekhnologi dan berbagai
kepentingan duniawi sesaat. Pemakaian facebook ketika beribadah,
penyebaran kata benci atau bahkan caci maki dan perkataan fitnah dan
berita bohong (hoax) kini sudah menjadi trand. Ditambah lagi dengan
perebutan posisi atau jabatan yang menjadi orientasi utama dalam pelayanan
gerejawinya atau kehidupan sehari – harinya. Orientasi pada uang, dimana
pelayanan dilakukan hanya berfokus dan berpusat kepada uang. Cinta akan
uang adalah akar dari segala kejahatan (bdk. 1 Timoteus 6: 10). Dengan hadirnya
roh jahat pada kehidpan manusia maka visi Kerajaan Allah atau bahkan Roh Allah
akan tertutup atau terhalang. Sehingga terjadilah perselisihan,
pertengkaran, pembunuhan, atau perseteruan, pengkelompokan dalam gereja.
- Si iblis akan juga memakai
keluarga yang telah meninggal dunia untuk memanipulasi keluarga tersebut. Kerasukan
atau berbagai tawaran kebaikan yang ditawarkan iblis melalui para
suruhannya (setan) dengan memperkenalkan dirinya sebagai keluarga yang
telah meninggal. Ketahuilah saudara/i umat percaya, iblis mengenal siapa
kita bukan hanya kita bahkan iblis mengenal siapa bunyut atau generasi I
marga atau keluarga tersebut, seolah – olah kita yakin bahwa dialah
(keluarga yang meninggal) itu. Dengan itu tubuhnya dipersembahkan menjadi
tempat tinggal roh jahat itu dan segala hidupnya hanya untuk keinginan roh
yang ada padanya.
- Di minggu Epiphanias ini,
kehadiran Yesus tidak hanya sekedar suatu jengukan atau pelawatan saja. Tetapi
kehadiran Yesus Kristus merupakan suatu penyataan sempurna Kasih dan
Kehidupan yang sesungguhnya. Karena di dalam Yesus Kristuslah YHWH
menyatakan itu semuanya. Kini kehadiran Yesus akan menghardik roh jahat
itu dari kehidpan umat percaya itu. Dengan Yesus menghardik roh jahat itu,
maka kita akan dikembalikan kepada hakekat kita pada mulanya yaitu “segambar
dan serupa dengan Allah” dan kita kembali menjadi kepunyaan Allah. Yesus
Kristus menyatakan kasih dan kehidupan dengan menghardik kuasa kegelapan
dan kuasa jahat yang selalu mengganggu atau menghambat setiap para pelayan
gereja dan setiap umat percaya untuk mengenal kebaikan atau kuasa Allah. Kasih
dan kehidupan merupakan 2 hal yang menjadi hal penting dalam kehidupan
umat manusia. Dengan kasih, manusia kini dapat mengasihi, berdamai,
tercipta kerukunan, sehingga kehidupan yang penuh kebahagiaan menjadi
milik kita. Semuanya itu hanya ada pada kuasa YHWH, Allah dan Bapa kita
dan itu sempurna hanya di dalam Yesus Kristus.